Senin, 16 Maret 2015

PERINTAH ALLAH AGAR KITA MEMPERHATIKAN MASA DEPAN


 PERINTAH ALLAH 
AGAR KITA MEMPERHATIKAN MASA DEPAN 

Ahad Ke-empat, 25 Desember 2011
Oleh : Ustadz Abdul Mukhid

Hari ini adalah tanggal 25 Desember dan minggu depan kita memasuki tahun baru 2012. Firman Allah dalam Surat Al-Hasyr ayat 18 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Adakah kaitannya? Ya, bahkan sangat erat. Karena hal itu terkait dengan masalah aqidah, keimanan kita. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah tegas, jangan mengucapkan selamat natal kepada mereka. Mengapa? Jika kita mengucapkan selamat, berarti kita percaya bahwa yang mereka lakukan benar. Jika kita percaya seperti itu, berarti kita kafir. Untuk itu mari kita perhatikan dengan seksama firman Allah berikut ini :

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah : “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)” dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS Al-Baqoroh 120)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku danTuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepada surga, dan tempatnya ialah neraka. Tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS Al-Maidah 72)

Peringatan Allah sudah sangat jelas dan tegas. Urusan aqidah tidak perlu dibicarakan dengan orang yang berbeda agama. Masalah ketuhanan tidak bisa dipertemukan. Ingatlah firman Allah berikut ini : “Dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu didalam Al-Qur’an, bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olok (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam jahannam” (QS An-Nisa 140).
Sedang untuk Pergantian Tahun dan Ulang Tahun perhatikan ayat berikut ini: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (QS Ali Imron 190). “Dan barang siapa yang kami panjangkan umurnya niscaya kami kembalikan dia kepada kejadian(nya), maka apakah mereka tidak memikirkan?” (QS Yasin 68). Kita dituntut agar memikirkan dan berusaha memaksimalkan waktu, harta dan pikiran kita untuk mendekatkan kepada Allah. Dan dalam hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Tirmidzi Rosulullah Muhammad Saw bersabda: “Sebaik-baik manusia yaitu orang yang semakin bertambah umurnya semakin bertambah kebaikannya”
Bagaimana agar kita menjadi manusia yang memperhatikan masa depannya? Yaitu kita menjadi manusia yang baik menurut kriteria Al-Qur’an dan Al-Hadits. Sabda Rosulullah Muhammad SAW :”Sebaik-baik manusia ialah yang paling banyak membaca Al-Qur’an, mengerti tentang agama Allah (Islam), bertaqwa kepada Allah, mengajak kepada kebaikan, melarang orang berbuat kekejahatan dan paling banyak bersilaturahmi. (HR Ahmad dan Tirmidzi). Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1. SENANG MEMBACA AL-QUR’AN
Firman Allah dalam Surat Al-A’raf ayat 204 yang artinya: “Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”. Mari kita biasakan bangun sholat malam dan setelah itu membaca Al-Qur’an. Dengan membaca Al-Qur’an secara tartil dan berusaha memahami maknanya, maka kata-kata kita akan berbobot karena selalu dibimbing Allah. Karena itu mari kita biasakan membaca Al-Qur’an dan kita didik anak kita untuk mencintai Al-Qur’an. Dengan adanya komputer, mari kita manfaatkan untuk lebih mempelajari Al-Qur’an secara lebih baik. Manfaatkan CD tentang Al-Qur’an dan kisah-kisah tentang nabi/rosul yang ada dalam Al-Qur’an.
Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai teman, maka kita akan menjauhi perilaku kegemaran setan yaitu senang bermusuhan, saling membenci, mencegah dzikir, mencegah melakukan kebaikan. Dengan sering membaca Al-Qur’an setan akan menjauh dari kita. Tentang kehebatan Al-Qur’an Allah berfirman : “Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya merekaberpikir” (QS Al-Hasyr 21).

2. FAHAM TENTANG AGAMA
Agama adalah gampang-gampang sulit. Gampang jika kita mempelajari dan sulit bagi yang tidak mau mempelajari. Agama Islam diturunkan kepada Rosulullah secara bertahap dalam waktu 23 tahun. Dengan demikian mempelajari Agama Islam, mempelajari ilmu Allah tidak akan pernah habis. Kewajiban kita untuk belajar pun adalah untuk seumur hidup. Dan sebaik-baik ilmu adalah ilmu agama, sebagaimana sabda Rosulullah SAW: “Barang siapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan, maka Allah akan memberikan kepadanya pengetahuan tentang agama” (HR Bukhari dan Muslim). Termasuk dalam ayat berikut ini : ”Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka dapat menjaga diri” (QS At-Taubah 122).

3. BERTAQWA KEPADA ALLAH
Apa itu taqwa? Yaitu orang yang sikap hidupnya sangat berhati-hati. Baik ketika membaca al-Qur’an, ketika sholat, ketika bekerja dan ketika menjalani semua aktivitas kehidupannya. Hal yang dijanjikan Allah adalah : “Barang siapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka” (QS Ath-Thalaq 2-3). “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, kami akan memberikan kepadamu furqon dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (QS Al-Anfal 29). Dan ketika melakukan dosa/kesalahan segera memohon ampun kepada Allah. Seperti firman Allah dalam Surat Ali Imron ayat 133 : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”

4. SUKA BERAMAR MA’RUF NAHI MUNKAR
Pada jaman sekarang ini manusia sangat cuek, tidak pedulian. Karena itu mari kita perhatikan peringatan Rosulullah Muhammad SAW : “Barang siapa melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu / kekuasaanmu. Apabila tidak mampu, maka cegahlah dengan lisanmu. Dan apabila tidak mampu, maka cegahlah dengan hati. Dan itulah iman yang paling lemah” (HR Muslim). Dalam hadits lain disebutkan: “Hendaklah kamu beramar ma’ruf nahi munkar, atau kalau tidak Allah akan membiarkan orang-orang yang jahat memimpin kamu, kemudian orang-orang yang baik di antara kamu berdoa, tetapi doanya tidak didengarkan Allah. (Hadits dari Umar bin Khattab).

5. BANYAK BERSILATURAHMI
Sabda Rosulullah Muhammad SAW: “Yang dimaksud silaturahim itu bukan seseorang yang membalas hubungan kebaikan, tetapi yang dimaksud silaturrahim itu apabila ada saudara yang memutuskan hubungan lalu ia menyambungnya (menghubunginya)” (HR Bukhari). Dalam hadits lain lebih ditegaskan: “ Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturrahmi” (HR Bukhari).
Sedang Allah berfirman dalam surat Ali Imron ayat 103 yang artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu. Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”.
Sekarang ini tanpa pernah berhenti selalu kita temui bencana yang terjadi merata di seluruh dunia. Mengapa demikian? Karena sangat jauhnya kita umat manusia dari mengamalkan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Secara jelas dalam sebuah hadits Qudsi ditegaskan : “Sungguh-sungguh Aku (Allah) akan menurunkan bencana di muka bumi ini karena dosa-dosa manusia. Namun jika Aku masih melihat banyak umat Islam meramaikan rumahku (masjid), berkasihan (saling menyayangi) karena Allah, dan bangun untuk sholat malam, maka bencana-bencana akan ditarik.

K e s i m p u l a n
Dari uraian di atas, ada beberapa kesimpulan pokok yang harus kita lakukan yaitu:
1. Urusan agama dibutuhkan ketegasan, “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. Toleransi beragama tidak berarti kita mengucapkan selamat pada hari Raya umat beragama lain, karena itu adalah bagian dari ibadah mereka. Jika kita lakukan, maka akan merusak aqidah kita. Cukup kita berperilaku baikdalam masalah sosial saja yang tidak menyinggung soal ibadah/aqidah kita.
2. Menghadapi Tahun Baru ataupun Ulang Tahun cukup dengan mengevaluasi apa yang sudah kita lakukan dan apa yang perlu kita benahi/tata ulang. Tidak perlu perayaan berlebihan meniru perilaku orang lain yang tidak ada contoh dari Rosulullah Muhammad SAW.
3. Persiapkan masa depan dengan menjadi orang baik. Kriteria orang baik adalah :
a. Senang Membaca Al-Qur’an, karena Al-Qur’an adalah petunjuk yang di dalamnya tidak ada yang meragukan sama sekali. Sering membacanya akan membuat hati kita sejuk dan kita akan lebih mudah untuk mengamalkan isinya.
b. Faham tentang Agama. Hidup adalah ibadah untuk Allah dan tujuan akhirnya adalah kehidupan yang abadi di akhirat. Tanpa memahami Agama Islam secara sempurna, kemungkinan hidup akan menyimpang sangat besar. Karena itu memahami agama adalah mutlak sangat dibutuhkan.
c. Bertaqwa Kepada Allah. Inilah yang setiap hari Jum’at khotib selalu mengingatkan kita. Karena dengan bekal taqwa kepada Allah, kita akan berhati-hati dalam menjalani semua sisi kehidupan.
d. Beramar Ma’ruf Nahi Munkar. Setiap diri kita harus selalu mengajak kepada kebaikan dan mencegah adanya kemungkaran.
e. Bersilaturrahim. Dengan adanya silaturrahim maka jamaah akan kuat. Jika jamaah kuat, maka Umat Islam akan diperhitungkan dalam peta masyarakat dunia. Tanpa adanya silaturahim, maka umat Islam akan terpecah belah dan pada gilirannya akan mudah dipermainkan oleh umat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar