Rabu, 05 Oktober 2011

REMAJA MASA KINI dan PENDIDIKAN UTAMA ANAK DI RUMAH

Oleh : Ustad Burhan Sodiq

Ahad Ke-dua, 24 April 2011



A.    Kehidupan Remaja Masa Kini
Berita di Solo Pos beberapa hari menyebutkan, di daerah Wonogiri BKKBN menyampaikan kenaikan signifikan angka pemilu (pernikahan hamil dahulu) di kalangan remaja 200% dari tahun 2010.  Peningkatan setinggi itu terjadi pula di Klaten di kalangan usia SMP dan SMA.  Apa langkah pemerintah?  Bukannya menawarkan pencerahan, tetapi malahan mengkampanyekan alat kontrasepsi!   Di sisi lain, di Magetan seorang remaja putri bunuh diri karena merasa pacarnya sudah berselingkuh. 

Itu adalah sebuah puncak gunung es. Artinya banyak sekali kasus semacam itu terjadi.  Salah siapa? Penyebabnya apa?  Semua akan mengangkat bahu.  Fenomena ini banyak sekali, jadi kita harus waspada. Anak ABG ketika mencintai, baik temannya, sekolah, teman facebook,  mereka tidak bisa membedakan antara cuma sekedar naksir, simpati, cinta sejati atau bahkan hanya dimanfaatkan.  Mengapa?  Karena secara psikologi perempuan memang tidak tahan rayuan.  Apalagi untuk usia ABG.  Sesekali sebagai orang tua, kita perlu melihat hp anak kita, memperhatikan cara pergaulan mereka.  Terlebih, proses imitasi/peniruan merupakan bagian dari pertumbuhan anak. Mereka suka meniru, hampir dalam semua hal.  Temannya bermain  facebook, mereka harus main juga.  Temannya punya pacar, ya harus punya juga ... 

Ibnul Qoyyum Al-Jauziyah dalam kitabnya mengatakan bahwa ada 2 fitnah besar yang melanda umat terutama anak-anak remaja yaitu :
  
1.      Fitnatush Shubhat
Fitnah ini terkait dengan gaya hidup dan pemikiran, bagaimana remaja memandang hidup.  Mengapa sekarang banyak orang naik ke tower atau datang ke mall untuk bunuh diri?  Mengapa hal seperti itu terjadi? Karena cara berpikirnya  sudah dirusak oleh fitnatush shubhat, cara memandang hidup yang salah.  Salah satu contoh, dalam waktu dekat akan ada konser Justin Beiber.  Banyak remaja kita yang menabung berbulan-bulan agar bisa menyaksikan konser dengan tiket termurah 500ribu itu. 

Remaja kita ini tidak bisa membedakan mana yang bisa dijadikan idola dan mana yang tidak.  Idola dia sebagai seorang mukmin  seharusnya adalah Rosulullah Muhammad SAW.  Namun jika kita tanyakan apakah mereka pernah membaca shirah nabawwiyah, jawabnya tidak.  Naruto? Sering.  Pernahkah melihat kisah-kisah tentang sahabat rosulullah?  Tidak. Smash?  Sering.  Ada anak yang ketika ditanya siapa idolanya, dia menjawab rosullullah Muhammad SAW.  Darimana dia mengenal beliau?  Dia menjawab bahwa pernah mimpi melihat beliau:  bersurban putih, berjubah putih, naik kuda putih, dan dipinggangnya ada keris. Jika melihat gambaran itu, jelas itu adalah sosok Pangeran Diponegoro!

Hal semacam itu terjadi karena minimnya referensi tentang rosulullah Muhammad SAW.  Sosok yang  harus dikagumi  dan diteladani. Badan sedang, rambut rapi, dahi lebar, hidung mancung, gigi rapi, dada bidang, perut datar. Jika berjalan seperti turun dari tempat yang tinggi, cepat.  Kalau tertawa tidak pernah tampak gigi gerahamnya.  Remaja kita harus punya teladan yang baik, idola yang baik.  Mereka harus diarahkan dan dikenalkan dengan sosok-sosok  tokoh yang pantas untuk dijadikan idola.

Ada 3 serangan dari budaya barat dengan 3S: sex, sport, song.
a.      Sex
Anak diguyur dengan bacaan-bacaan yang tidak  jelas, dihadirkannya bintang-bintang film porno ke Indonesia.  Seorang budayawan, Taufik Ismail,  menyatakan bahwa Indonesia sedang terancam serangan Gerakan Syahwat Merdeka (GSM).  Di antaranya melalui produser film dimana film yang diproduksi isinya membuat anak muda pikirannya ke arah seks, bagaimana bergaul bebas, bagaimana memanfaatkan pacar dst.  Pencipta lagu dengan syair lagu yang cenderung banyak mengajak berselingkuh.  Penyanyi dengan penampilannya  yang kurang pantas. Perancang mode dengan karya yang lebih pada ‘yang atas diturunkan, yang bawah dinaikkan’.  Penulis buku dengan karya yang mengumbar masalah seks.
b.      Sport
Nabi menganjurkan olahraga di antaranya memanah, berkuda, menombak termasuk berenang.  Jika olah raga lari dan sepak bola saja tidak menjadi masalah.  Namun sekarang olah raga sudah menjadi dewa baru, sehingga dapat memicu terjadinya perkelahian dan pertengkaran. 
c.       Song    
Lagu-lagu saat ini sudah terlalu berlebihan, baikdari lirik dan cara menampilkan.  Termasuk munculnya  gerakan antitesa. Di Jakarta ada gerakan metal muslim.  Mereka mengawali konser dengan salam, membaca syahadat dan dengan lirik-lirik yang menghasung umat Islam.  Ketika waktu sholat  mereka juga berhenti untuk sholat.  Mengapa mereka memakai media metal untuk dakwah?  Karena barat  memakai media itu.  Di Bandung ada pula jamaah pengajian yang khusus jamaah metal.  Hal semacam ini mengkawatirkan karena mencampur antara yang hak dan yang batil.  Jangan-jangan nanti akan muncul campursari syariah atau dangdut islami. Kita harus mengantisipasi ke anak dengan menegaskan, bahwa tidak bisa yang benar dicampurkan dengan yang tidak benar.

2.      Fitnatusy Syahwat
Fitnah ini terletak di perut dan di bawah perut.  Saat ini untuk memanjakan perut ada wisata kuliner.  Ada orang dari Jakarta naik pesawat datang ke Solo hanya untuk membeli thengkleng.  Setelah dapat dia langsung balik ke Jakarta.  Ini sungguh sesuatu yang ghulb (berlebihan).  Termasuk contoh fitnatusysyahwat adalah kasus pembuka pengajian kita ini, pergaulan bebas, baik mengakibatkan kehamilan ataupun tidak.  Termasuk istilah pacaran Islami.  Tidak ada pacaran yang Islami, karena berpacaran/berduaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim hukumnya haram.


B.     Tipe-Tipe Rumah Tangga
Pendidikan  harus kita awali dari keluarga kita sendiri.  Kita mulai dengan memperhatikan anak-anak  kita setiap hari.  Kebiasaannya setiap hari, bermain internet, game online, play station, face book.  Jangan sampai kita sebagai orang tua menyesal di kemudian hari. Jadikan rumah tangga kita rumah tangga yang sakinah, mahawaddah wa rohmah.  Ada beberapa tipe rumah tangga yaitu :
1.      Rumah Tangga Tipe Hotel 
Hotel adalah tempat transit.  Untuk bersih-bersih diri, makan, tidur.  Jangan sampai anggota keluarga memandang rumah hanya sebagai hotel.  Tempat untuk mandi, makan, tidur dan setelah itu keluar lagi.  Bahkan dari laporan majalah Intisari pergaulan bebas di kota-kota besar terjadi bahkandi rumah sendiri.
2.      Rumah Tangga Tipe Rumah Sakit
Tipe rumah tangga yang semua dihitung dengan uang. Makan, tidur, visite dokter dimana semua dihitung dengan uang.  Ini akan terjadi jika anak ketika disuruh orang tua selalu minta pengganti berupa uang. Semua jasa dan kebaikan yang ada selalu diungkit-ungkit.
3.      Rumah Tangga Tipe Pasar
Di pasar selalu ada tawar menawar, jual beli.  Dalam rumah tangga tipe ini jika akan melakukan sesuatu akan selalu didahului dengan tawar menawar.   
4.      Rumah Tangga Tipe Kuburan
Rumah tangga tipe ini tidak ada komunikasi sama sekali.  Rumah benar-benar sepi semua hanya tempat lewat.  Tidak ada bacaan ayat suci sama sekali.  Warga rumah lebih suka dan nyaman jika berada di luar rumah. 
5.      Rumah Tangga Tipe Sekolah
Seperti pula sekolah yang di dalamnya yang utama adanya asah, asih, asuh.  Rumah tangga tipe ini sudah cukup ideal karena ketiga unsur itu sudah ada.   
6.      Rumah Tangga Tipe Masjid
Di dalam masjid ada otoritas sebagai imam dan makmum.  Rumah tangga yang bertipe masjid menempatkan suami sebagai imam dengan makmum istri dan anak-anaknya.  Sebagaimana imam yang memperhatikan makmumnya dalam menghadap Allah, maka dalam rumah tangga tipe ini substansi rumah sakinah mawaddah wa rohmah benar-benar tampak untuk diwujudkan.  

K e s i m p u l a n
Dari uraian di atas, ada beberapa hal pokok yang dapat disimpulkan :
1.   Tanggung jawab orang tua memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya. Lebih dari itu orang tua harus selalu waspada terhadap tantangan jaman yang mengelilingi anak-anaknya baik melalui handphone, facebook, internet ataupun kecanggihan teknologi yang lain.  
2.   Marilah kita jadikan rumah tangga kita minimal tipe rumah tangga sekolah, dimana dalam rumah tangga itu selalu terjalin proses asah, asih dan asuh yang terus menerus.  Lebih dari itu mari kita usahakan agar rumah tangga kita mengarah dan menuju tipe rumah tangga masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar