Sabtu, 12 Juli 2014

KAJIAN SILATURAHIM, 
TANDAI 12 TAHUN BERDIRINYA PUAP


PDM Kota Mojokerto
 Memperingati pertambahan usianya yang ke 12, Pegajian Umum Ahad Pagi (PUAP) menggelar kegiatan bertajuk Kajian Silaturahim (16/06/2014). Bertempat di Balai Muslimin Mojokerto kegiatan yang dimulai pukul 20.18 WIB dihadiri oleh jajaran penggurus dan jamaah PUAP serta Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Mojokerto.
Dari Kiri ke kanan Bp.Sanusi ,Bp.Abd.Qoyyum,
 Bp.Muk'anang
Tak kurang dari 60 undangan hadir guna memberikan apresiasi dan dukungan atas eksistensi dan konsistensi PUAP dalam mengemban misi dakwah bagi umat. Kajian Silaturahim sendiri terbilang sarat dengan agenda kegiatan, dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan-sambutan, tausiyah dan diakhiri dengan doa penutup. Dalam sambutannya Ketua PUAP, Hj. Sanusi mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan dari penggurus dan pihak-pihak terkait sehingga PUAP bisa mempertahankan eksistensinya hingga tahun kedua belas. “ Terima kasih saya ucapkan kepada para penggurus yang hingga saat ini tetap solid memberikan dukungan dalam rangka mengemban dan melanjutkan amanah dakwah bagi umat. Terima kasih atas keikhlasannya mencurahkan waktu dan tenaga demi terselenggaranya pengajian setiap ahad pagi. Semoga PUAP bisa mempertahankan eksistensinya dimasa-masa mendatang,” harapnya. Senada dengan Ketua PUAP,
Drs.H.Qowaid
Ketua PDM Kota Mojokerto yang diwakili Ketua Koordinator Bidang Tabliq dan Tarjih Abdul Qoyyum berharap, PUAP dapat terus mengemban misi dakwah guna mencetak sumber daya manusia yang berakhlakul karimah. Adapun acara puncak, yakni tausiyah disampaikan oleh Drs. H. Qowaid yang merupakan perintis sekaligus arsitek dari PUAP.
Dalam tausiyahnya dengan tema Strategi Dakwah PUAP, mantan Ketua Departemen Agama Kota Madiun dan Banyuwangi  ini menyoroti pentingnya: inovasi-inovasi baru dalam dakwah, pengkaderan baik bagi jamaah maupun penggurus, recording personal data agar dapat mengakomodir kebutuhan jamaah dan memberikan dakwah yang tepat guna. Di penghujung tausiyah, pria yang juga aktif membina Kajian Rutin Senin Malam (KARISMA) mengingatkan pentingnya kerjasama dan sikap saling mengayomi dalam suatu organisasi. Tanpa hal tersebut, tujuan bersama akan sulit tercapai. (Akhmad Fathoni)