Jumat, 27 April 2012

Mu'jizat dan Ajaran yang Universal

Oleh    : Ustdaz Syamsuddin
30 Jumadil 'Ula 1433 H
Minggu ke IV , 24 Maret 2012

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah

rasul Allah dan penutup nabi-nabi.Dan Allah mengetahui segala sesuatu
."(QS Al-Ahsab 40)
"Kesucian itu separuh dari iman"(Al-Hadits)


Alhandulillah, mari kita panjatkan rasa tasyakur kita kehadirat Allah atas segala nikmat dan rahmat

yang telah dilimpahkan kepada kita. Allah telah memberi kita kesadaran dan hidayah.Mudah-mudahan

dengan bertambahnya umur kita meningkat pula keimanan kita, ketaqwaaan dan amal kita sehingga

ketika kita menghadap Allah kita memiliki sesuatu ysng dapat kita andalkan di hadapan-Nya, dan kita

mati dalam keadaan Khusnul Khotimah.

 Nabi Muhammad SAW diterangkan dalam Al Qur'an sebagai Khotamun nabiyyin, Muhammad itu

adalah rasul utusan Allah dan pamungkasnya para nabi. Inilah yang menyebabkan beliau layak disebut

sebagai afdholul ambiya wal mursalien, paling utama dan paling mulia di antara para nabi dan

rasul.Kenapa? Padahal kalau kita lihat dari mu'jizat yang diberikan kepada nabi-nabi yang lain,

seakan-akan nabi Muhammad kalah hebat dibanding nabi-nabi yang lain. Nabi Sholeh diberi mu'jizat

mampu mengeluarkan unta dari celah batu, nabi Musa dengan tongkatnya ketika dilempar dapat

menjadi ular, dan tangannya mengeluarkan sinar terang yang tidak menyilaukan. Nabi Isa dapat

menghidupkan orang yang telah mati dan dapat menyembuhkan orang buta yang cacat sejak lahir.

Nabi Muhammad tidak memiliki mu;jizat semacam itu, bahkan ketika ditantang oleh kaumnya untuk

menunjukkan mu'jizatnya, beliau tidak menanggapinya.

Secara lughowi mu'jizat dari a'jaza yu'jizui'jazan, sesuatu yang melemahkan. Sesuatu keistimewaan

yang dimiliki nabi dari Allah dalam rangka untuk menguatkan risalahnya untuk merontokkan

argumentasi penentang-penentangnya.Mu'jizat itu selalu terkait dengan sesuatu yang diagungkan

masyrakat pada masa nabi tersebut.Sebagai contoh pada jaman nabi Musa masyarakatnya pemuja

sihir, maka salah satu mu'jizat nabi Musa berupa tongkat yang berubah menjadi seekor ular dan

mampu menelan semua ular yang ditampakkan oleh para penyihir Fir'aun (hal itu dikisahkan Allah

dalam surat Al-A'raf ayat 103 126). Pada jaman Nabi Isa masyarakatnya pemuja pengobatan dan nabi

Isa diberi Allah mu'jizat dapat menghidupkan orang mati dan dapat menyembuhkan penyakit kusta

serta orang buta yang cacat sejak lahir. Namun masyarakat para nabi tersebut ketika melihat mu'jizat

yang menjadi tanda kenabian, maka mereka mengatakan:"ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata".

Bahkan ada 4 tuduhan yang diberikan kepada nabi Muhammad SAW yaitu :
1. Saahirun(ahli sihir), karena Umar bin Khatab yang hatinya kasar ketika mendengar Al-Qur'an dibaca,

hatinya tersihir menjadi lembut.
2. Syaakhirun(ahli syair), karena Al-Qur'an tidak tertandingi oleh para penyair yang ada.
3. Khadimun(juru ramal) karena nabi dapat menceritakan kejadian yang akan datang.
4. Majnuun(orang gila), karena yang disampaikan nabi banyak yang belum bisa dipahami manusia

pada umumnya.

Nabi Muhammad disebut nabi penutup jaman karena konsekuensi dari ajaran yang universal : tidak

terbatas pada ras/suku, masa dan lokalitas tertentu. Sebagaimana nabi Hud pada kaum Aad, Nabi

Sholeh pada kaum Tsamud, Nabi Syu'aib pada kaum Madyan, Nabi Musa dan Isa pada Bani Isra'il.

Meski pada akhirnya Bani Isra'il menyampaikan sampai diluar kaumnya dan melanggar atas apa yang

telah diberikan oleh nabinya. Dari sisifungsional, wahyu itu sudah berhenti, karena tidak ada nabi

setelah nabi Muhammad SAW. Karena Al-Qur'an sudah mencakup semua sisi kehidupan manusia,

yaitu poko-pokoknya saja. Hidup manusia sangat dinamis, persoalan-persoalan baru selalu

bermunculan, sehingga para ulama menciptakan mekanisme istimbat hukum untuk menentukan hukum

persoalan yang tidak ada pada masa nabi. Nabi Muhammad SAW hidup pada wilayah tertentu dan

dalam kurun waktu tertentu pula.

Sebagai contoh apakah pada jaman nabi Muhammad dan di daerah nabi pada saat itu ada

tembakau?, apakah ada daun ganja?.
Tembakau awalnya berasal dari Amerika, sementara ganja tumbuh liar di hutan-nutan Aceh. Jika daun

ganja kita makan sebagai sayuran, tidak berakibat negatrive bagi tubuh kita, namun jika dikeringkan

dan dihisap sebagaimana rokok, maka akan berakibat jauh lebih buruk dan berbahaya melebihi

alkohol. Oleh karena itu, cara memahami tidak cukup jiks hanya berdasarkan teks nya saja, namun

harus berdasarkan ilmunya. Termasuk bagaimana kita memahami surat Al-Maidah ayat 3 yang artinya

:"Diharamkan bagimu(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas

nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan diterkam binatang buas,

kecuali sempat kamu menyembelihnya, dan(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala."

Pada kasus babi, apakah yang haram hanya dagingnya saja, sedangkan bagian yang lain(seperti

darahnya, jantungnya dlsb) tidak?.
Yang ditanam kepala kerbau untuk sesaji, berarti badan dan angota badan lainnya boleh dimakan?
Bukan seperti itu!. Dalam ayat tersebut yang dimaksud sebagian maknanya adalah keseluruhan, sama

seperti ketika kita mengatakan, "seharian tidak kelihatan batang hidungnya".

Nabi Muhammad SAW bersabda,"aththohuru satrul Iman, kesucian itu adalah separuh dari iman.

Bacaan Subhanallah memenuhi timbangan, bacaan subhanallah walhamdulillah memenuhi ruang

antara langit dan bumi". Sabda rasulullah diatas maknanya sangat dalam. Karena pada masa pra

islam kebiasaan mandi, istinja' dan wudhu belum ada syariatnya. Pada masa itu istinja' biasa dilakukan

dengan menggunkan batu. Dan di situ salah satu tugas kenabian yang diemban rasulullah adalah

membawa masyrakat menuju kondisi kesucian, baik fisik dan rohaninya.

Untuk mencapai suci fisik, kita disunahkan mandi besar ketika kita akan sholat jum'at dan sholat Ied.

Bukankan Allah melihat batin kita? Apakah cukup kita kaum pria ketika sholat hanya menutupi aurat

dari pusar sampai lutut?. Dari sisi sahnya sholat memang sudah dibolehkan, namun dari sisi

kesempurnaan masih kurang. Karena dalam Al-Qur'an disebutkan "Kenakanlah pakaian kalian yang

indah ketika menuju ke masjid
". Bagaimana pakaian terbaik untuk sholat? dan bagaimapula pakaian

rasulullah?. Pakain lebih terkait pada budaya lokal. Namun ada patokan utamanya yaitu wasilah dan

ghoyah. Ghoyah/tujuan pakaian adalah untuk menutup aurat dan indah, wasilah/caranya disesuaikan

dengan keadaan atau budaya setempat.

Suci lahir meliputi suci badan, pakaian dan tempat untuk sholat. Unsur suci lahir itu diharapkan mampu

mengantarkan kita pada suci batiniyyah. Hal itu menyangkut 2 hal pokok :
1.Mudawwamah yaitu bagaimana mengupayakan agar sholat kita ajeg dan kontinyu dalam kondisi

apapun. Ketika dalam kesulitan, sholat boleh dijamak dan ketika sedang bepergian maka sholat boleh

dikhosor.
2.Muhafadoh yaitu bagaimana kita menjaga agar sholat selalu tepat waktu dan tepat dalam fungsi-

fungsinya. Termasuk fungsi utama sholat yang harus mampu manjauhkan kita dari perbuatan

faksha/keji dan mungkar. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari yang memisahkan suci lahiriyyah

dan suci batiniyyah. Diantaranya mereka yang berpendapat bahwa "sholat itu adalah bekal hidup di

akhirat, sementara mencuri untuk bekal hidup di dunia". Padahal dalam Islam tidak ada istilah STMJ

(Sholat Terus, Maksiat Jalan). Islam menuntun kita agar dengan suci lahir akan mampu mengantar kita

untuk menjadi suci batin pula.

Kesimpulan:
1. Nabi Muhammad SAW menjadi rasul pamungkas dan paling utama di antara para nabi dan rasul  

karena :
     a.Risalah/ajaran beliau tidak hanya untuk suku,wilayah dan masa tertentu saja. Risalah Rasulullah

Muhammad SAW menjadi penutup risalah para nabi sehingga berlaku universal untuk semua bangsa

dan segala jaman.
     b.Risalah rasulullah Muhammad SAW yang terangkum dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah merupakan

pedoman hidup yang mampu mengatasi semua persoalan kehidupan yang ada.
     c.Mu'jizat para rasul sebelum nabi Muhammad SAW bersifat menjawab tantangan secara langsung

dan seketika. Sedang Al-Qur'an sebagai mu'jizat yang diberikan Allah kepada nabi Muhammad SAW,

menjawab tantangan jaman secara terus menerus dan senantiasa siap untuk diuji dan dikaji.
     d.Untuk memahami Al-Qur'an dan As-Sunnah dibutuhkan alat bantu yang lain baik berupa

pemahaman bahasa, kondisi jaman dan lingkungan serta beberapa pendukung lain. Tidak cukup jika

hanya memperhatikan teksnya saja.
2.Kesucian itu separuh dari iman
    a.Islam aadalah agama yang sangat memperhatikan kesucian. Bukan hanya suci lahiriyyah tetapi

sekaligus suci batinuyyah.
    b.Suci lahiriyyah termasuk mencakup suci dari segala makanan yang haram. Baik haram karena

niatnya untuk berhala/sesaji, haram dari cara memperolehnya dan haram karena unsur makanan itu

sendiri. Makanan haram memiliki sifat dan unsur yang merusak, sehinga benar-benar harus dijauhi dan

ditinggalkan.
    c.Suci lahiriyyah kedua adalahketika kita akan sholat, menghadap kepada Allah : kita harus suci

badan, pakaian dan tempat sholat.
    d.Suci batiniyyah merupakan hasil maksimal dari pengkodisian suci lahiriyyah. Kesucian

rohani,batiniyyah akan terwujud jika 2 syarat pokok dalam sholat ditumbuhkembangkan. Kedua syarat

itu adalah mudawwamah/ajeg dan muhafadoh/dijaga.
    e.Mudawwamah, bagaimana agar sholat terus dilaksanakan secara ajeg/terus menerus dalam

segala kondisi.
    f.Muhafadoh, bagaimana sholat dijaga pelaksanaannya agar tepat waktu dan memiliki fungsi yang

maksimal dalam mencegah diri kita dari perbuatan yang keji dan mungkar.